Bagi
entrepreneur, tak ada yang lebih menakutkan daripada sebuah kesalahan
dalam menjalankan roda bisnis. Menjalankan bisnis dalam situasi ekonomi
yang tak pasti seperti sekarang juga tak kalah menakutkan. Namun, yang
paling menakutkan ialah saat seorang pebisnis mengambil langkah yang
salah dan hal itu tersiar ke seluruh penjuru dunia dan mencederai citra
perusahaan dan merek yang telah dibangun susah payah dalam waktu yang
lama. Untuk para pemilik bisnis kecil, ongkos akibat kesalahan juga
lebih kecil, tetapi untuk pebisnis yang berskala internasional, cakupan
‘bencana’-nya terhitung masif. Berikut ini adalah sejumlah blunder yang
dilakukan oleh eksekutif perusahaan besar. Yahoo pecat CEO lewat telepon Petinggi
perusahaan yang terkenal dengan layanan email gratis dan mesin pencari
ini pernah melakukan kesalahan fatal dalam bidang sumber daya manusia.
Saat Yahoo Inc. memecat CEO Carol Bartz, hal itu dilakukan tidak melalui
percakapan tatap muka tetapi hanya melalui telepon awal tahun ini.
Berita ini tersebar di dunia maya, jejaring sosial dan televisi hingga
sangat ramai. Citra Yahoo pun tercemar seketika itu juga.
Situs (dan harga saham) Bank of America turun Bank
of America pernah melakukan kesalahan fatal saat bank tersebut
mengumumkan akan membebankan biaya 5 dollar per bulan bagi pelanggan
yang membeli dengan kartu kredit Bank of America. Seolah itu tak cukup
memalukan, situs perusahaan ini juga mengalami kendala down saat akhir
minggu panjang di bulan Oktober. Bank tersebut mengatakan itu disebabkan
oleh traffik yang memuncak sehingga situs melambat.
Kelahiran (dan kematian) prematur HP TouchPad Saat
Hewlett Packard meluncurkan TouchPad, dikabarkan bahwa staf HP akhirnya
merilis produk pesaing iPad. Namun bahkan sistem operasi WebOS, yang
sudah didanai HP demikian besar saat HP membeli Palm, tak cukup untuk
menarik HP dari bencana. Peluncuran tersebut terbukti terlalu prematur
seiring dengan kritikan sebagian pihak bahwa TouchPad terlalu mahal dan
kurang bertenaga. Tanggapan konsumen pun sama-sama kurang positif.
Setelah menjual lebih murah karena permintaan yang sedikit, HP akhirnya
mengakhiri ‘masa hidup’ TouchPad dengan mencabut semua dukungan dan
menjualnya seharga cuma 99 dollar. TouchPad terjual habis. HP berubah
pikiran dan memesan produksi keduanya yang belum dipajang di toko-toko.
Setelah merasa ragu dengan nasib divisi PC, HP memutuskan untuk terus
menjalankannya. Meski begitu, nasib WebOS masih belum dapat dipastikan.
BlackBerry alami kerusakan jaringan global Banyak
pebisnis yang bertanya apakah sudah saatnya untuk beralih ke iPhone
sebelum RIM mengalami kerusakan jaringan yang melanda layanannya di
seluruh dunia pada Oktober tahun lalu. Hal ini terjadi setelah saham RIM
jatuh sebanyak 59,8% tahun ini menjadi 23,12 dollar per lembar karena
perusahaan ini menghadapi persaingan yang ketat di pasar smartphone,
menurut laptopmag.com.
Data Sony PlayStation dibajak Sony
mengakui data dan informasi pribadi 77 juta pelanggannya telah diakses
tanpa ijin oleh peretas dari luar. Kisah ini makin tragis saat terungkap
bahwa itu adalah tindakan para gamer yang menggunakan firmware tidak
sah pada PlayStation 3S. Pelanggaran keamanan ini dipicu oleh pelanggan
yang kecewa dan gugatan hukum untuk Sony, dengan taksiran miliaran
dollar.
Taco Bell dan kandungan misterius daging Taco
Bell mengalami pengalaman mengejutkan saat tahun baru. Sebuah firma
hukum Alabama melayangkan gugatan class-action pada bulan januari yang
mengklaim bahwa hanya 36% jaringan makanan cepat saji itu menggunakan
daging sebagai bahannya. Sisanya sebanyak 64% adalah bahan non-daging
yang diduga berupa produk oat terisolasi, lesitin soya meltodextrin dan
sebagainya. Taco Bell merespon dengan cepat, menyatakan bahwa pihaknya
akan berperang hingga tuntas dan melaksanakan kampanye humas dan iklan
yang besar-besaran untuk membersihkan citranya. Firma hukum itu menarik
tuntutannya dan Tace Bell menang. Namun, kerusakan citra perusahaan yang
terjadi akibat tuntutan itu juga tak bisa diremehkan. Sebagian konsumen
masih merasa ragu saat mengkonsumsi makanan Taco Bell.
Family Radio dan ramalan kiamat Dengan
66 stasiun radio, Family Radio merupakan manajemen dengan operasional
yang carut marut. Saat pemiliknya, Harold Camping, memprediksi dunia
akan kiamat 21 mei, banyak pendengar yang mempercayainya. Kemudian tak
terjadi apapun di tanggal tersebut dan Camping tak ragu untuk kembali
meramalkan akhir dunia tanggal 21 mei 2012. Pada tanggal itu pula
tampaknya terjadi salah perhitungan. Camping masih mengudara dan Family
Radio terus beroperasi, yang membuktikan bahwa Tuhan tak bisa ditebak.
Bencana e-commerce di Target Saat
Target meluncurkan 400 busana banyak dinantikan konsumen, desainer
pakaian rajut Italia Missoni ,yang berharga terjangkau, permintaan
dengan cepat melonjak. Persediaan selalu habis di toko-toko dan situs
Target mengalami crash sebagai akibat kebanjiran pesanan. Lebih buruk
lagi, pelanggan yang berpikir mereka sudah melakukan pembelian menerima
email pembatalan beberapa atau beberapa hari setelahnya. Meski sebagian
produk Missoni edisi terbatas masih tersedia, sebagian besar sudah
hilang entah ke mana. Target tidak banyak mengatakan apapun mengenai hal
ini kecuali bahwa minat terhadap produk ini bahkan lebih besar dari
ekspektasi perusahaan. Akhirnya, meskipun, tampaknya tak mungkin bahwa
Target akan kehilangan banyak pelanggan atas insiden tersebut.
Facebook rilis perubahan tampialn dan layout yang membingungkan Saat
Facebook merilis perubahan pada tampilan dan tata letak profil pengguna
dan fitur news feed di bulan September tahun lalu, tanggapan pengguna
tak begitu antusias. Mereka yang sudah bergantung pada Facebook sebagai
unsur utama kegiatan jejaring sosial tak cukup siap untuk desain ulang
yang radikal itu. Perubahan ini dilakukan setelah setahun keluhan
mengenai privasi Facebook dan keputusan perusahaan untuk mengijinkan
aplikasi pihak ketiga untuk mengakses data pengguna. Masih saja,
Facebook tampaknya mampu melewatinya tanpa banyak menimbulkan goncangan
internal.
Netflix Sebagaimana
kita ketahui, Netflix membagi perusahaannya menjadi dua, mengubah
tawaran skemanya untuk konsumen dan menaikkan harga, sementara itu
Netflix juga menggunakan strategi komunikasi perusahaan yang tak
efektif. Tentu perusahaan itu mundur dan mempertimbangkannya kembali dan
mengubah semuanya, salah komunikasi lagi dan akhirnya merilis sebuah
permintaan maaf dalam bentuk video dari CEO. Perusahaan itu mengumumkan
di bulan Oktober 2011 bahwa perusahaan itu telah kehilangan lebih dari
800 ribu pelanggan sejak penentuan harga dan perubahan skema
berlangganan diberlakukan. Nilai pasar Netflix menurun dari 15,7 miliar
dollar menjadi 4,06 miliar dollar, kata Bloomberg. (*AP)
(*http://www.ciputraentrepreneurship.com
|